Lowongan Kerja

Thursday, November 8, 2012

Pengaruh Dosis Inokulum Marasmius sp. dan Lama Inkubasi terhadap Kandungan Komponen Serat dan Protein Murni pada Sabut Kelapa Sawit untuk Bahan Pakan Ternak

Penelitian bertujuan untuk mengetahui dosis inokulum dan lama inkubasi terbaik terhadap kandungan komponen serat (ADF, NDF, selulosa, lignin) dan protein murni. Metode penelitian secara eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial, faktor pertama dosis inokulum (D2,5=2,5%; D5=5%; D7,5=7,5%; D10=10%) dan faktor kedua lama fermentasi (W1= 1 minggu, W2= 2 minggu, W3= 3 minggu, W4= 4 minggu). Peubah yang diamati kandungan komponen serat dan protein murni. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan analisis varian dilanjutkan uji jarak berganda Duncan (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang nyata (P<.05) antara dosis inokulum dan lama fermentasi terhadap kandungan komponen serat dan protein murni. Kandungan komponen serat terendah dan efisien dicapai pada kombinasi perlakuan D3W3, dengan kandungan komponen serat yaitu NDF (67,63%), ADF (60,50%), selulosa (45,27%), dan lignin (9,93%) serta protein murni (8,957%).

Download selengkapnya klik di sini

Pengaruh Campuran Feses Sapi Potong dan Feses Kuda Pada Proses Pengomposan Terhadap Kualitas Kompos

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kompos (kandungan N, P2O5, K2O) yang dihasilkan dari berbagai campuran feses sapi potong dan feses kuda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen di laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan, yaitu P1=C/N rasio 25, P2=C/N rasio 30 dan P3=C/N rasio 35 dan diulangan 6 kali. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan, data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran feses sapi potong dan feses kuda dengan berbagai C/N r terhadap kualitas kompos . Kandungan N dalam kompos yang dihasilkan = 0,7867 – 0,8000 %, kandungan P2O5 = 0,5883 – 0,6000 %, K2O = 0,5733 – 0,5883 %.

Download selengkapnya klik di sini

Penentuan Kebutuhan Pokok Protein Pada Napu (Tragulus napu)

Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kebutuhan protein untuk hidup pokok dan pertumbuhan. Empat ekor napu dengan berat badan rata – rata 3,2 kg digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan rancangan percobaan yang dipakai yaitu Bujur Sangkar Latin 4 x 4. Ransum perlakuan mengandung 4 level protein yaitu 10%, 15%, 20% dan 25%.

Download selengkapnya klik di sini

Penampilan Produksi Anak Ayam Buras yang Dipelihara pada Kandang Lantai Bambu dan Litter

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan produksi anak ayam buras yang dipelihara dalam kandang dengan sistem lantai bambu dan lantai litter. Penelitian ini menggunakan 100 ekor anak ayam buras jenis kelamin campuran umur 7 hari yang dipelihara pada dua jenis lantai kandang sebagai perlakuan, yaitu lantai kandang dari bambu dan lantai kandang litter dengan bahan dari serutan kayu. Ransum yang diberikan terdiri dari ransum anak ayam broiler yang diberikan dari umur 7 sampai 28 hari, dan ransum ayam buras super yang diberikan dari umur 28 sampai 56 hari.

Download selengkapnya klik di sini

Pemanfaatan Inokulum Feses Sapi Dalam Uji Kecernaan In Vitro ADF dan NDF Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inokulum feses terhadap kecernaan acid detergent fibre (ADF), dan neutral detergent fibre (NDF) rumput gajah (Pennisetum purpureum). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (5 x 4) dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini meliputi inokulum cairan rumen, inokulum cairan feses (IF), IF ditambah gula 2,5 % (b/v), IF ditambah gula 2,5 % (b/v) dan urea 2,5 % (b/v), IF urea 2,5 % (b/v) untuk perlakuan A, B, C, D dan E. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan teknik in vitro dua langkah Tilley dan Terry (1963). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemakaian inokulum feses nyata (P<0,05) menurunkan kecernaan ADF dan NDF rumput gajah bila dibandingkan dengan inokulum cairan rumen. Dapat disimpulkan bahwa penambahan gula ataupun urea kedalam inokulum feses belum mampu meningkatkan kecernaan ADF dan NDF dari rumput gajah.

Download selengkapnya klik di sini

Korelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross

Peningkatan produksi daging sudah harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani yang permintaannya terus meningkat, penelitian ini bertujuan melihat kemungkinan mempercepat saat pelaksanaan seleksi yang berkenaan dengan produksi daging yaitu saat sapi disapih dalam rangka meningkatkan respos seleksi.

Penelitian ini menghimpun data mencakup bobot lahir, bobot sapih, bobot satu tahun dan laju pertumbuhan pasca sapih serta mengidentifikasi silsilah setiap sapi yang menjadi objek penelitian. Penelitian dilakukan dengan menganalisis data untuk memperoleh nilai heritabilitas bobot sapih, bobot satu tahun dan laju pertumbuhan pasca sapih serta nilai korelasi genetik antara bobot sapi dengan bobot satu tahun dan laju pertumbuhan pasca sapih.

Download selengkapnya klik di sini

Kontribusi Ekonomi Perempuan Penjual Ayam Goreng Gerobak di Beberapa Pasar Satelit di Kota Padang

Meningkatnya tuntutan sosial ekonomi, menyebabkan semakin kompleksnya kebutuhan keluarga, untuk mencukupinya, perempuan harus berperan serta dalam mencari nafkah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kinerja ekonomi perempuan dalam usaha kecil penjualan ayam goreng gerobak, mengidentifikasi kendala yang dihadapi dan memberikan alternatif penanggulangannya. Penelitian dilakukan dengan metoda survey, responden penjual ayam goreng gerobak di beberapa pusat keramaian seperti pasar satelit, di kota Padang. Sampel ditentukan secara alokasi proposional sebanyak 15 orang, data dianalisis dengan metoda descriptive analysis.

Download selengkpnya klik di sini

Kecernaan In Vitro Komponen Serat Ransum Ternak Sapi yang Menggunakan Kulit Buah Jagung Amoniasi

Telah dilakukan penelitian guna mengevaluasi kecernaan in vitro komponen serat ransum ternak sapi yang mengandung kulit buah jagung amoniasi. Peubah yang diamati pada penelitian ini, uji kecernaan secara in vitro yang meliputi : kecernaan Bahan Kering, Neutral Detergent Fiber (NDF) dan Acid Detergent Fiber (ADF). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan.

Download selengkapnya klik di sini

Karakteristik Kuantitatif dan Kualitatif Hasil Persilangan Beberapa Ayam Lokal

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil persilangan ayam Pelung dengan Ayam lurik dan ayam Komering serta ayam Lurik dengan ayam Komering. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengungkap data adalah eksperimen. Variabel penelitian adalah Karakteristik Kualitatif dan Kuantitatif. Karakteristik Kuantitatif meliputi : bobot telur, bobot tetas, fertilitas, pertambahan bobot badan, dan produksi telur. Karakteristik Kualitatif meliputi : warna bulu, bentuk jengger, warna kaki, warna kulit dan daging.

Download selengkapnya klik di sini

Karakteristik Kualitas Daging Sapi Peranakan Ongole yang Berasal dari Otot Longissimus Dorsi dan Gastrocnemius

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik kualitas daging sapi Peranakan Ongole jantan yang berasal dari sampel otot Longissimus dorsi di pinggang dan Gastrocnemius di paha belakang. Data keempukan dan karakteristik komposisi kimia daging diolah dengan menggunakan uji t-student. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otot Longissimus dorsi lebih empuk dari otot gastrocnemius. Kadar lemak otot Longissimus dorsilebih tinggi tetapi kadar air, protein dan abu lebih rendah dari otot longissimus dorsi.
 
Download selengkapnya klik di sini

Influence of Environmental Temperature on Thyroid Hormone Production in Sheep

The effect of high (28oC) and low (14oC) temperature on thyroid hormone production were studied in five male sheep since the activity of thyroid releasing hormone (TRH) cell in the hypothalamus that influence the thyroid stimulating hormone (TSH) production and release can be affected through the temperature regulatory center. The aim of this study were to measure the iodine (the core of thyroid hormone) needed in the different temperatures, T4 (thyroxine) production, T4 and T3 (triiodotironine) concentration.

Download selengkapnya klik di sini

Indeks Keberlanjutan Integrasi Tanaman dengan Ternak (Crop Livestock System) di Kuamang Kuning

Daerah Kuamang Kuning merupakan salah satu daerah pemasok ternak di Propinsi Jambi, potensi lahan tersebut belum dimanfaatkan secara optimal, bahkan cenderung mengalami penurunan kualitas dan terjadi konversi lahan. Untuk meningkatkan potensi lahan maka integrasi tanaman dan ternak (crop-livestock system) perlu dikembangkan dalam rangka menuju pertanian berkelanjutan. Dengan integrasi tanaman dengan ternak, suatu usahatani dapat menjadi lebih efisien karena dapat menggunakan input dalam (internal input) yang berarti mengurangi penggunaan input luar (external input) yang harus dibeli.

Download selengkapnya klik di sini

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Penggemukan Sapi (Kasus di Kelurahan Ekajaya, Kecamatan Jambi Selatan Kotamadya Jambi)

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh biaya sapi bakalan, biaya tenaga kerja, biaya kandang, dan biaya peralatan kandang terhadap pendapatan yang diterima peternak. Metode penelitian yang digunakan adalah survey terhadap peternak pelaku penggemukan sapi di Kelurahan Ekajaya, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi. Jumlah peternak responden 30 orang yang dipilih secara acak sederhana.

Download selengkapnya klik di sini

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lama Kebuntingan pada Sapi Hissar Sumbawa

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi lama kebuntingan telah dilakukan dengan menganalisis secara statistik data hasil pencatatan 48 kelahiran pada sapi-sapi induk Hissar di BPT & HMT Serading Sumbawa. Ratarata lama kebuntingan didapati 289.87 ± 6.42 untuk semua pedet, 289.38 ± 6.48 hari untuk pedet jantan dan 290.71 ± 6.24 hari untuk pedet betina. Pedet betina dikandung 1.33 hari lebih lama dibandingkan pedet jantan, namun secara statistik perbedaannya tidak signifikan. Induk sapi Hissar melahirkan pedet sepanjang tahun, dimana 28.95% kelahiran terjadi pada musim hujan dan 71.05% terjadi pada musim panas. Persentase kelahiran pedet jantan maupun pedet betina lebih tinggi pada musim panas dibandingkan musim hujan. Disimpulkan bahwa jenis kelamin anak tidak mempengaruhi lama kebutingan, sedangkan musim kelahiran didapati bertanggungjawab terhadap variasi lama kebuntingan.

Download selengkapnya klik di sini

Evaluasi Kecernaan In Vitro Bahan Kering, Bahan Organik dan Protein Kasar Penggunaan Kulit Buah Jagung Amoniasi dalam Ransum Ternak Sapi

Telah dilakukan penelitian guna mengevaluasi kecernaan in vitro penggunaan kulit buah jagung amoniasi dalam ransum ternak sapi. Peubah yang diamati pada penelitian ini, uji kecernaan secara in vitro yang meliputi : kecernaan bahan kering, bahan organik, protein kasar.

Download selengkapnya klik di sini

Evaluasi Hasil Persilangan Ayam Lurik, Ayam Merawang dan Ayam Komering

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil persilangan ayam lurik dengan ayam Merawang dan ayam Komering serta ayam Merawang dengan ayam Komering. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengungkap data adalah eksperimen. Variabel penelitian ini adalah Produksi Telur, Bobot Telur, fertilitas, bobot tetas pertambahan bobot badan, effisiensi pakan, warna bulu, bentuk jengger, warna kaki, warna kulit dan daging.

Download selengkapnya klik di sini

Efek Penggantian Jagung dengan Biji Alpukat yang Direndam Air Panas dalam Ransum terhadap Retensi Bahan Kering, Bahan Organik dan Protein Kasar pada Ayam Broiler

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggantian jagung dengan tepung biji alpukat dalam ransum terhadap retensi bahan kering, bahan organic dan protein kasar ayam broiler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggantian jagung dengan tepung biji alpukat tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap retensi bahan kering, bahan organic dan protein kasar. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggantian jagung dengan tepung biji alpukat yang direndam dan tanpa direndam dengan air panas dapat dilakukan tanpa mempengaruhi retensi bahan kering, bahan organic dan protein kasar.

Download selengkapnya klik di sini

Diversifikasi Kebutuhan Ternak Ruminansia Melalui Budidaya Rusa Sambar (Cervus unicolor) Tinjauan Aspek Fisiologis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performan dan nilai hematologi rusa sambar (Cervus unicolor). Satu ekor rusa jantan umur dua bulan hasil tangkapan dikandangkan dalam kandang ukuran 2 x 3 m2 berlantai cor dan diberi pakan rumput, hijauan ad-libitum, dan ubi jalar.

Download selengkapnya klik di sini

Deteksi Jumlah Bakteri Total dan Coliform pada Sludge dari Proses Pembentukan Biogas Campuran Feses Sapi Potong dan Feses Kuda

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah bakteri total dan coliform pada sludge dari proses pembentukan biogas campuran feses sapi potong dan feses kuda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen di laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan.

Download hasil lengkapnya klik di sini

Cernaan In Sacco Ransum Ternak Sapi yang Menggunakan Kulit Buah Jagung Amoniasi

Penelitian dilakukan guna mengevaluasi kecernaan in sacco penggunaan kulit buah jagung amoniasi dalam ransum ternak sapi. Peubah yang diamati pada penelitian ini, uji kecernaan secara in sacco yang meliputi : degradasi bahan kering, bahan organik, protein kasar.

Download hasil penelitiannya klik di sini

Aspek Ekonomi Pemeliharaan Ternak Sapi Program CSR (Cooperate Social Respontibility) dalam Pola Usaha Tani Petani Kelapa Sawit di Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek ekonomis dari masing–masing usaha tani ( ternak sapi dan kelapa sawit) di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan unit analisis para petani kelapa sawit yang memelihara ternak sapi peserta program CSR (Cooperate Social respontibility) PT. Petrochina. Responden penelitian ini dipilih secara purposive sampling. Analisa data yang digunakan adalah analisis Farm Net Cash Flow usaha tani.

Download hasil penelitiannya klik di sini

Aktivitas Hepatoprotektif Ekstrak Etanol Daun Kucing-kucingan Acalypha indica L.) pada Tikus Putih (Rattus Novergicus) yang Diinduksi Parasetamol

Telah dilakukan penelitian efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun kucing-kucingan (Acalypha indica L.) pada tikus putih (Rattus novergicus) yang diinduksi parasetamol dengan tujuan untuk memperoleh data dan bukti ilmiah sejauh mana kemampuan ekstrak daunAcalypha indica L. dalam melindungi kerusakan hati pada tikus putih akibat perlakuan hepatotoksin parasetamol.

Download selengkapnya klik di sini

Pendapatan Usaha Pemeliharaan Sapi Bali di Kabupaten Muaro Jambi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan Return Cost Ratio (R/C) usaha pemeliharaan sapi Bali di Kabupaten Muaro Jambi. Metode penelitian menggunakan metode survey, dengan objek penelitian peternak sapi Bali Program PMUK kelompok tani Tunas Jaya di Desa Kebun IX Kabupaten Muaro Jambi. Jumlah responden penelitian adalah 11 peternak sapi Bali yang diperoleh secara sensus. Analisa yang digunakan adalah analisa deskriptif.

Download selengkapnya klik di sini

Karakteristik Endapan Cairan Rumen Sapi asal Rumah Potong Hewan sebagai Feed Supplement

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi komposisi kimia endapan cairan rumen sapi sebagai sumber asam amino, mineral dan vitamin serta mengukur sifat fisik dan sifat kimianya. Endapan cairan rumen diperoleh setelah dilakukan sentrifugasi terhadap cairan rumen sapi pada kecepatan 10 000 g selama 10 menit dalam ekstrakasi enzim. Pada endapan cairan rumen yang telah dikeringkan dan digiling menjadi bentuk tepung, dilakukan identifikasi komposisi asam amino, mineral dan vitamin B kompleknya. Selanjutnya terhadap endapan cairan rumen dilakukan pengujian terhadap sifat fisik (berat jenis, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan dan sudut tumpukan) dan sifat kimia (pH dan kelarutan bahan kering).

Download selengkapnya Klik Di sini

Wednesday, October 31, 2012

Kajian Penggunaan Daging Ikan Mas (Cyprinus Carpio Linn) Terhadap Tekstur dan Cita Rasa Bakso Daging Sapi

Bakso atau Meat Ball adalah produk olahan yang banyak dikonsumsi dan digemari di kalangan ,asyarakat mulai dari usia anak hingga para manula, karena rasanya lezat, bergizi tinggi serta dapat disajikan dalam berbagai bentuk, misalnya sebagai cemilan maupun aneka macama masakan. Seiring dengan melambungnya harga daging sapi mengakibatkan harga bakso sapi menjadi mahal. Untuk mengantisipasi ide usaha bakso daging sapi ekonomi perlu mensubstitusikan sebagian bahan baku daging sapi dengan bahan baku sejenis yang lebih murah tanpa mengurangi nilai gizi, tekstur, aroma dan rasa bakso daging sapi. Salah satu bahan substitusi daging sapi adalah dagng ikan mas.

Untuk hasil penelitian selengkapnya klik di sini

Kajian Perilaku Pedagang Terhadap Kualitas Telur Ayam Ras Yang Dipasarkan di Kabupaten Magelang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perilaku pedagang berupa tingkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan pedagang kualitas telur ayam ras di pasar-pasar Kabupaten Magelang, Materi penelitian meliputi alat dan bahan yang digunakan selama penelitian Alat yang digunakan adalah : kuesioner. Bahan yang digunakan adalah telur ayam ras, kertas dan alat tulis.
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2010 dilakukan di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Magelang

Selengkapnya klik di sini

Motivasi dan Pendapatan Peternak Pada Usaha Ternak Itik di Kecamatan Banyu biru Kabupaten Semarang

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang dari bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Agustus 2010. Tujuan penelitian adalah 1) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan motivasi petani dalam usaha ternak itik dan sampai sejauh mana pendapatan yang di peroleh peternak dalam usahanya memelihara ternak itik. Jumlah sampel sebanyak 74 orang dan menggunakan metode survei. Pengolahan data menggunakan analisis tabulasi dan analisis korelasi.

Selengkapnya klik di sini

Partisipasi Petani Dalam Program Pengembangan Kegiatan Yang Responsif Gender di Jawa Tengah

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui karakteristik sosial ekonomi petani yang berhubungan dengan partisipasi petani dalam program Pengembangan Kegiatan yang Responsif Gender di Jawa Tengah, (2) Mengetahui tingkat partisipasi petani dalam program Pengembangan Kegiatan yang Responsif Gender, (3) Mengetahui hubungan antara karakteristik sosial ekonomi petani dengan tingkat partisipasinya dalam kegiatan program Pengembangan Kegiatan yang Responsif Gender, (4) Mengetahui terdapat perbedaan atau tidak antara partisipasi perempuan dan laki-laki dalam program Pengembangan Kegiatan yang Responsif Gender.

Klik Selengkapnya di sini

Budidaya Ayam Ras Pedaging

Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.
Selengkanya untuk mengetahui cara budidaya ayam ras pedaging klik klik di sini

Saturday, October 27, 2012

Budidaya Lele

Lele merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang dan kulit licin. Di Indonesia ikan Lele mempunyai beberapa nama daerah, antara lain: ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah). Sedang di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), ikan keli (Malaysia), gura magura (Srilangka), ca tre trang (Jepang). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish.

Ikan Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin. Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Ikan Lele bersifat noctural, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam ikan Lele memijah pada musim penghujan.
Lele

Untuk mengetahui cara budidaya ikan Lele, klik selengkapnya di sini

Tuesday, September 18, 2012

Karakteristik Kuantitatif dan Kualitatif Hasil Persilangan Beberapa Ayam Lokal

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil persilangan ayam Pelung dengan Ayam lurik dan ayam Komering serta ayam Lurik dengan ayam Komering. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengungkap data adalah eksperimen. Variabel penelitian adalah Karakteristik Kualitatif dan Kuantitatif. Karakteristik Kuantitatif meliputi : bobot telur, bobot tetas, fertilitas, pertambahan bobot badan, dan produksi telur. Karakteristik Kualitatif meliputi : warna bulu, bentuk jengger, warna kaki, warna kulit dan daging. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui pengukuran dan pengamatan terhadap ayam Pelung , ayam Lurik, dan ayam Komering, anak hasil persilangan ayam Pelung dengan dengan ayam Lurik dan Komering serta, ayam Lurik dengan Komering. Data yang diperoleh dianalisis dengan cara penjumlahan, persentase dengan mencari rata-rata serta standar deviasi (X ± sd) (Steel dan Torrie, 1993). Perbandingan Bobot Telur, fertilitas, bobot tetas pertambahan bobot badan dan Produksi Telur, hasil persilangan Pelung dengan ayam lurik dan Komering serta ayam Lurik dengan ayam Komering diuji dengan uji-t, menurut petunjuk Siegel (1994). Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1) Bobot telur dan bobot tetas ayam Pelung lebih baik dibandingkan bobot telur dan bobot tetas ayam Lurik, Komering. 2) Persilangan ayam Pelung dengan Lurik ditinjau dari bobot telur, bobot tetas dan pertambahan bobot badan lebih baik dibandingkan persilangan pelung dengan Komering dan Lurik dengan Komering. 3) Ayam Lurik dapat dijadikan tetua untuk program persilangan dengan bangsa ayam buras lainnya agar produksi telur hasil persilangannya lebih baik.

Download Selengkapnya Klik Di Sini

Tingkat Adopsi Inovasi Peternak dalam Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat adopsi inovasi beternak ayam broiler dan faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi inovasi beternak ayam broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari. Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah peternak yang mengusahakan ternak ayam broiler yang ada di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari. Penelitian dilakukan dengan metode survey. Pemilihan desa dilakukan dengan metode purposive sampling, sedangkan pemilihan peternak sebagai responden dilakukan dengan metode sensus. Untuk pengukuran tingkat adopsi inovasi beternak ayam broiler menggunakan teknik skoring yang menggunakan skala Trurstone yang dimodifikasi. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi inovasi digunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat adopsi inovasi di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari sebesar 89,62%. Umur peternak berpengaruh negatif terhadap adopsi inovasi beternak ayam broiler dimana semakin tinggi umur peternak maka semakin rendah tingkat adopsi inovasinya. Sedangkan tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, jumlah pemilikan ternak, pengalaman beternak dan pendapatan beternak tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat adopsi inovasi dalam beternak ayam broiler. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah tingkat adopsi inovasi beternak ayam broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari termasuk kategori tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi inovasi peternak dalam beternak ayam broiler adalah umur peternak.

Download Selengkapnya Klik Di Sini

Indeks Keberlanjutan Integrasi Tanaman dengan Ternak (Crop Livestock System) di Kuamang Kuning

Daerah Kuamang Kuning merupakan salah satu daerah pemasok ternak di Propinsi Jambi, potensi lahan tersebut belum dimanfaatkan secara optimal, bahkan cenderung mengalami penurunan kualitas dan terjadi konversi lahan. Untuk meningkatkan potensi lahan maka integrasi tanaman dan ternak (crop-livestock system) perlu dikembangkan dalam rangka menuju pertanian berkelanjutan. Dengan integrasi tanaman dengan ternak, suatu usahatani dapat menjadi lebih efisien karena dapat menggunakan input dalam (internal input) yang berarti mengurangi penggunaan input luar (external input) yang harus dibeli. Indeks keberlanjutan pola CLS sebesar 57.12 menunjukkan bahwa kegiatan CLS cukup berkelanjutan. Strategi yang dapat digunakan untuk pengembangan usaha tani pola CLS di Kuamang Kuning Kabupaten Muara Bungo adalah strategi moderat-optimistik. Adapun faktor penentu/kunci untuk mengimplementasikan strategi tersebut ada tiga faktor kunci yang memiliki pengaruh yang tinggi dan ketergantungan yang rendah adalah: (1) kelompok tani, (2) pemanfaatan pupuk kandang dan (3) subsidi pemerintah.

Download Selengkapnya Klik Di Sini

Pengaruh Pemberian Probiotik dalam Pakan terhadap Pertambahan Bobot Badan Kambing Kacang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik dalam pakan terhadap pertambahan bobot badan kambing Kacang. Penelitian ini menggunakan 16 ekor kambing Kacang jantan dengan umur antara 1–1.5 kg dan bobot badan antara 10-20 kg. Rancangan yang digunakan penelitian ini adalag rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan dan 4 kelompok bobot badan. Perlakuan penelitian adalah adalah K0=tampa probiotik (sebagai kontrol), K1=kambing yang diberi 0.25%, K2= kambing yang diberi probiotik 0.50%, dan K3= kambing yang diberi probiotik 0.75%. Parameter yang diamati adalah konsumsi bahan kering ransum, pertambahan bobot badan dan efisiensi ransum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik dalam pakan kambing kacang belum mampu meningkatakan konsumsi bahan kering pakan, pertumbuhan bobot badan dan efisiensi pakan. Kesimpulan dari penelitian adalah pemberian probiotik belum dapat meningkatkan bobot badan dan efisiensi pakan pada kambing Kacang

Download Selengkapnya Klik Di Sini

Monday, September 17, 2012

Efek Penggantian Jagung dengan Biji Alpukat yang Direndam Air Panas dalam Ransum terhadap Retensi Bahan Kering, Bahan Organik dan Protein Kasar pada Ayam Broiler

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggantian jagung dengan tepung biji alpukat dalam ransum terhadap retensi bahan kering, bahan organic dan protein kasar ayam broiler. Percobaan ini dilaksanakan dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Unggas dan Non Ruminansia Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jambi. Penelitian ini menggunakan 100 ekor ayam broiler umur 2 hari strain Platinum yang diberi ransum basal dengan penambahan tepung biji alpukat. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lenglap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah taraf penggantian jagung dengan tepung biji alpukat dalam ransum yaitu BA-0 (ransum tanpa tepung biji alpukat), BA-5 (ransum dengan 5 % tepung biji alpukat tanpa direndam), BAR-% (ransum dengan 5% tepung biji alpukat yang direndam air panas), BA-10 ( ransum dengan 10 % tepung biji alpukat tanpa direndam) dan BAR-10 (ransum dengan 10 % tepung biji alpukat yang direndam air panas).Peubah yang diamati adalah retensi bahan kering, bahan organic dan protein kasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggantian jagung dengan tepung biji alpukat tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap retensi bahan kering, bahan organic dan protein kasar. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggantian jagung dengan tepung biji alpukat yang direndam dan tanpa direndam dengan air panas dapat dilakukan tanpa mempengaruhi retensi bahan kering, bahan organic dan protein kasar.

Download Selengkapnya Klik Di Sini

Sunday, September 16, 2012

Pengaruh Pemberian Kulit Ari Biji Kedelai Hasil Fermentasi dengan Aspergillus niger sebagai Pengganti Jagung dan Bungkil Kedelai dalam Ransum terhadap Retensi Bahan Kering, Bahan Organik dan Serat Kasar pada Ayam Pedaging

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian kulit ari biji kedelai hasil fermentasi dengan Aspergillus niger sebagai pengganti jagung dan bungkil kedelai dalam ransum terhadap retensi bahan kering, bahan organic dan serat kasar pada ayam pedaging. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak dan kandang percobaan Nutrisi Ternak Unggas FAkultas Peternakan Universitas Jambi. Penelitian ini menggunakan 100 ekor DOC galur MB 202 dan rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 ransum perlakuan yaitu ransum yang mengandung 0, 10, 20, 30 dan 40% kulit ari biji kedelai hasil fementasi dengan 4 kali ulangan. Peubah yang diamati adalah retensi bahan kering, retensi bahan organic dan retensi serat kasar. Data dianalisis dengan sidik ragam dan bila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutnkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggantian jagung dan bungkil kedelai dengan kulit ari biji kedelai hasil fermentasi menunjukkan pengaruh yang tidak nyata (P<0,05) terhadap retensi bahan kering tetapi berpengaruh nyata terhadap retensi bahan organik dan serat kasar. Disimpulkan bahwa kulit ari biji kedelai hasil fermentasi dapat digunakan sebagai pengganti jagung dan bungkil kedelai sampai taraf 40% dalam ransum ayam pedaging.

Download Selengkapnya Klik Di Sini

Cernaan In Sacco Ransum Ternak Sapi yang Menggunakan Kulit Buah Jagung Amoniasi

Telah dilakukan penelitian guna mengevaluasi kecernaan in sacco penggunaan kulit buah jagung amoniasi dalam ransum ternak sapi. Peubah yang diamati pada penelitian ini, uji kecernaan secara in sacco yang meliputi : degradasi bahan kering, bahan organik, protein kasar. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuannya adalah R 0 = 70 % Hijauan (100% Rumput + 0% Kulit Buah Jagung Amoniasi) + 30% Konsentrat, R 1 = 70 % Hijauan (75% Rumput + 25% Kulit Buah Jagung Amoniasi) + 30% Konsentrat, R 2 = 70 % Hijauan (50% Rumput + 50% Kulit Buah Jagung Amoniasi) + 30% Konsentrat, R 3 = 70 % Hijauan ( 25% Rumput + 75% Kulit Buah Jagung Amoniasi) + 30% Konsentrat, R 4 = 70 % Hijauan (0% Rumput + 100% Kulit Buah Jagung Amoniasi) + 30% Konsentrat. Hasil penelitian diperoleh bahwa perlakuan
berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap degradasi bahan kering, bahan organik dan protein kasar. Degradasi semakin meningkat seiring peningkatan persentase kulit buah jagung amoniasi di dalam ransum. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bahwa kulit buah jagung amoniasi dapat menggantikan hijauan dalam ransum ternak sapi apabila dilihat dari degradasi zat makanan.

Download Selengkapnya Klik Di Sini

Pengaruh Penggantian Rumput dengan Pelepah Sawit Ditinjau dari Segi Kecernaan dan Fermentabilitas Secara In Vitro Gas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian rumput dengan pelepah sawit dilihat dari kecernaan dan fermentabilitas secara in vitro gas. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Sebagai perlakuan adalah penggantian rumput dengan pelepah sawit dengan level : 0, 25, 50, 75 dan 100% dalam ransum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggantian rumput dengan pelepah sawit berpengaruh nyata (P < 0.05) terhadap kecernaan bahan kering, tetapi tidak berbeda nyata (P > 0.05) terhadap kecernaan bahan organik , derajat keasaman (pH) dan total produksi gas. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan pelepah sawit sebagai pengganti rumput pada taraf 25% menghasilkan kecernaan dan fermentabilitas terbaik dibandingan perlakuan lain.

Download Selengkapnya Klik Di Sini

Sunday, September 9, 2012

Perbandingan Respons Imun Seluler Peripheral Blood Mononuclear Cell terhadap Vaksin Influenza Subtipe H5N1 Monovalen dan Bivalen Pada Ayam Petelur

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan dua macam vaksin diantaranya vaksin Avian Influenza dan vaksin Newcastle disease - Avian Influenza menggunakan isolasi PBMC dan tes direct immunofluorescence. Penelitian ini menggunakan dua vaksin yang dianalisa dengan Rancangan Acak Lengkap, terdiri atas 3 perlakuan. Kelompok P0 (kontrol) tidak diberikan vaksin hingga umur 70 hari, kelompok P1 diberikan perlakuan Avian Influenza selama 70 hari dan kelompok P2 diberikan perlakuan vaksin Newcastle disease - Avian Influenza selama 70 hari. Analisis data menggunakan Analysis of Variance ANAVA kemudian dilanjutkan dengan uji Honestly Significant Difference (HSD). Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok vaksin Avian Influenza serta terdapat pula perbedaan dengan perlakuan vaksin Newcastle disease - Avian Influenza vaccine. Hasil akhir dari studi ini menunjukkan bahwa Newcastle disease - Avian Influenza lebih baik dibandingkan dengan vaksin Avian Influenza dalam memproteksi ayam petelur dari penyakit Avian Influenza.

Download Selengkapnya Klik Di Sini

Pengelolaan Limbah Cair Usaha Peternakan Sapi Perah Melalui Penerapan Konsep Produksi Bersih

Kegiatan pembangunan peternakan perlu memperhatikan daya dukung dan kualitas lingkungan. Usaha peternakan sapi perah dengan skala usaha lebih dari 20 ekor dan relatif terlokalisasi akan menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. Pencemaran ini disebabkan oleh pengelolaan limbah yang belum dilakukan dengan baik, tetapi kalau dikelola dengan baik, limbah tersebut memberikan nilai tambah bagi usaha peternakan dan lingkungan di sekitarnya. Sistem usaha peternakan dengan penerapan produksi bersih merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam meminimisasi limbah ternak. Penelitian tentang Pengelolaan Limbah Cair Sapi Perah Melalui Penerapan Produksi Bersih ini telah dilakukan di CV. Lembah Hijau Multifarm (LHM) Solo, Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan limbah padat dan cair sapi perah melalui penerapan produksi bersih dan berapa besar kadar polutan dalam limbah cair ternak dapat diminimisasi. Data yang dikumpulkan meliputi proses daur hidup sistem usaha peternakan, sistem pengelolaan limbahnya dan karateristik limbah cair sapi perah. Contoh air diambil sebanyak tiga kali dan dianalisis di Lab. Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret, Solo dan dibandingkan dengan baku mutu limbah cair. Hasil penelitian menunjukkan daur hidup sistem usahatani yang dilakukan mampu meningkatkan keuntungan bagi sistem tersebut (B/C Ratio >1) dan mengurangi limbah yang terbuang ke lingkungan. Hasil analisis kualitas air adalah Derajat Keasaman (pH) = 7,25; Total Dissolved Suspention (TDS) = 804 mg/L; Total Solid Suspention (TSS) = 356 mg/L; Chemistry Oxigen Demand (COD) = 483 mg/L; Biology Oxigen Demand (BOD) = 240 mg/L; Nitrit = 0,003 mg/L; Nitrat = 0,09 mg/L; NH3-N = 0,39 mg/L; H2S = 0,54 mg/L. Kadar polutan dalam limbah cair tersebut semuanya masih berada di bawah baku mutu limbah cair maksimum yang diperbolehkan.

Download Selengkapnya Klik Di Sini

Pengaruh Umur Potong dan Konsentrasi Larutan Asam Asetat terhadap Sifat Fisik dan Kimia Gelatin Kulit Babi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur potong ternak dan konsentrasi larutan asam asetat terhadap sifat fisik dan kimia gelatin kulit babi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 3x3 dengan tiga kali ulangan. Faktor pertama yaitu umur potong ternak babi (5, 7 dan 9 bulan), faktor kedua adalah konsentrasi larutan asam asetat (2, 4 dan 6%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi umur potong dan konsentrasi asam asetat tidak berpengaruh terhadap kekuatan gel, kadar air, kadar abu dan kadar lemak gelatin kulit babi. Kesimpulan yang diperoleh menunjukkan bahwa gelatin kulit babi yang diproduksi dari babi umur 5,7 dan 9 bulan dengan konsentrasi larutan asam asetat 2, 4 dan 6 % memiliki sifat fisik dan kimia baik dan hampir sama dengan gelatin komersial.

Download Selengkapnya Klik Di Sini

Thursday, September 6, 2012

Pengaruh Penggunaan Tepung Limbah Udang dalam Ransum terhadap Kualitas Telur Itik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung limbah udang dalam ransum terhadap kualitas telur itik. Penelitian ini menggunakan 80 ekor itik lokal betina umur 21 minggu dengan empat macam perlakuan terdiri dari empat ulangan tiap perlakuannya. Perlakuan yang diberikan yaitu penggantian tepung ikan dengan tepung limbah udang, dengan masing-masing perlakuan adalah ransum mengandung 0 (kontrol), 3, 6 dan 9% tepung limbah udang. Penelitian dilakukan selama 3 periode (3 x 28 hari). Uji kualitas telur dilakukan pada hari ke-26, 27 dan 28 dari setiap periode. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis variansi dengan Rancangan Acak Lengkap pola searah dan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk hasil yang berbeda nyata. Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa penggunaan tepung limbah udang sebanyak 9% dalam ransum dapat meningkatkan (P<0,05) skor warna yolk dari 6,94 menjadi 7,79, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap berat telur, indeks albumen, indeks yolk, berat yolk, nilai HU telur, berat kerabang telur dan tebal kerabang telur. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung limbah udang dapat meningkatkan warna yolk itik.

Download selengkapnya Klik Di Sini

Wednesday, September 5, 2012

Observasi Beberapa Variabel Hematologis Ayam Kedu Pada Pemeliharaan Intensif

Pengamatan beberapa variabel hematologis ayam kedu pada pemeliharaan intensif dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data base status darah ayam kedu. Penelitian menggunakan 62 ekor ayam Kedu jantan dan betina masing-masing terdiri 4 macam warna bulu (merah, hitam, lurik, putih) mulai umur 2 minggu selama 10 minggu. Data dianalisis variansinya berdasarrancangan  split plot (2 jenis kelamin, 4 macam warna bulu dengan 4 ulangan masingmasing unit 2 ekor). Variabel yang diukur meliputi status hematologis (kadar hemoglobin, PCV, MCHC, TPP, jumlah total eritrosit, jumlah total leukosit, defferensial leukosit (neutrofil, eosinofil, monosit, limfosit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara jenis kelamin dengan warna bulu terhadap variable yang diukur, dan tidak ada pengaruh tunggal dari kedua perlakuan terhadap total protein plasma (TPP), jumlah eritrosit, hemoglobin (Hb), kadar neutrofil, eosinofil, limfosit, monosit dan “mean corpuscle hemoglobine concentration” (MCHC). Ada pengaruh(Lampiran 3) (Lampiran 3) (P<0,05) dari jenis kelamin terhadap rataan differensial leukosit (monosit). Warna bulu berpangaruh nyata (P<0,05) terhadap rataan packet cell volume (PCV), jumlah leukosit total, dan monosit.

Download Selengkapnya Klik Di Sini

Model Simulasi Peningkatan Ternak Sapi Induk Pola Gaduhan terhadap Curahan Tenaga Kerja: Studi Kasus di Kecamatan Amanuban Selatan Propinsi Nusa Tenggara Timur

Penelitian dilakukan di Kecamatan Amanuban Selatan Propinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian bertujuan untuk menganalisis curahan tenaga kerja pada usaha sapi potong dan usahatani non sapi potong pola gaduhan dan menganalisis model simulasi peningkatan jumlah ternak sapi induk. Sampel diperoleh sebanyak 117 responden yang dikumpulkan dengan metode wawancara menggunakan kuisioner terstruktur. Analisis data menggunakan metode Two Stage Least Square (2SLS) dan simulasi model dengan program Aplikasi SAS 9.1. Hasil diperoleh curahan tenaga kerja rumah tangga pada usaha sapi potong adalah 195,24 JKSP/tahun dan curahan tenaga kerja usahatani non sapi potong sebesar 481,03 JKSP/tahun. Simulasi peningkatan jumlah ternak sapi induk sebesar 50 % dapat meningkatkan curahan tenaga kerja rumahtangga pada usaha sapi potong, meningkatkan produksi usaha sapi potong dan meningkatkan surplus usaha sapi potong.

Download Selengkapnya Klik Di Sini

Kajian Sebaran Topik Penelitian Bidang Peternakan Yang Dimuat Di Jurnal Ilmiah "Media Peternakan"

Produk peternakan merupakan produk yang menjadi sumber protein hewani bagi manusia. Kemajuan bidang peternakan ini dicapai karena penelitian-penelitian yang dilakukan pada bidang ini oleh para peneliti dan dosen. Jurnal Media Peternakan (MPE) menjadi salah satu media yang memuat hasil-hasil penelitian bidang peternakan ini. Untuk mengetahui sebaran bidang yang diteliti oleh para peneliti dan dosen, dilakukan kajian terhadap artikel yang dimuat di dalam MPE selama sepuluh tahun terakhir (2001-2010). Pengelompokan bidang menggunakan skema Universal Decimal Classification. Dari hasil kajian diketahui bahwa bidang yang paling banyak diteliti adalah bidang pakan ternak dengan jumlah artikel sebanyak 104 artikel (42,98 %). Sedangkan yang terbanyak kedua dan ketiga adalah bidang sosial ekonomi peternakan dan pemuliaan ternak masingmasing dengan jumlah artikel sebanyak 37 artikel (15,29 %) dan 22 artikel (9,09 %). Bidang ilmu yang tidak diteliti adalah ternak kerja, ternak kuda, burung selain unggas, anjing dan kucing.

Download Selengkapnya Klik Di Sini

Sunday, September 2, 2012

Implementasi Program Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) di Kabupaten Sragen

Penelitian ini mengkaji implementasi dan kendala program Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) di Kabupaten Sragen. Penelitian menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif, dimana data mengenai implementasi dan kendala program KUPS dikumpulkan melalui wawancara terhadap informan serta dokumen. Informan ditetapkan secara purposive mewakili semua stakeholder dalam program KUPS, yakni dari unsur kelompok/gabungan kelompok peternak selaku pelaku usaha pembibitan sapi, unsur lembaga perbankan serta unsur Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sragen. Program KUPS untuk kelompok/gabungan kelompok peternak belum dapat diimplementasikan secara penuh karena beberapa kendala teknis dan ekonomis. Kendala teknis antara lain kurangnya kemampuan teknis dan manajemen, tidak ada perusahaan bibit/koperasi sebagai mitra, kesulitan pengadaan bibit sapi yang berkualitas serta tidak ada pendampingan. Kendala ekonomis meliputi fluktuasi harga pasar, kemampuan angsuran kredit, jangka waktu kredit pendek, resiko kegagalan inseminasi buatan dan kematian sapi. Untuk meningkatkan partisipasi dan keberhasilan KUPS, perlu adanya realisasi kemitraan dengan perusahaan bibit sapi yang bertanggung jawab dalam pendampingan teknis dan manajemen serta melibatkan pihak dinas terkait, perbankan maupun mitra dalam pendampingan dan monitoring.

Download Selengkapnya : Klik Di Sini

Evaluasi Pemakaian Antelmintika Sintetik Di Peternakan Ayam Petelur Skala Kecil (Studi Kasus Di Kabupaten Blitar)

The study was consisted of two activities. The first study was to find out helminthosis problem and the treatment conducted by technical services (whose worked in East Java area) to the layer farms. The second study was to evaluate anthelmintic medication in four small scale layer΄s farm and was to count total eggs worm per gram (epg) in faeces.
The result of the first study concluded the opinion of most the veterinary services in Blitar District that the frequency of helminthosis cases attacking layer farms was quite high, i.e between 4 to 6 cases within ten times of visiting. According the technical services the farmers usually use same anthelmintic more than 3 years. The second study showed the prevalence infection caused by A. galli; cestode and Capillaria sp had reached 59.33; 44,16 and 0,33 percent respectively in fouth layer farms in Blitar District. The anthelmintic frequently applied in the farm consist of piperazine with the interval of treatments between 3 to 4 months. EPG average of A. galli; cestode and Capillaria sp were 171;44 and 4 eggs respectively in the fouth farms. The epg of the worms were in low degree, but we have to be ware to anthelmintic resistance in the next time if the medication methode like those farms continued for long time.

Download Selengkapnya : Klik Di Sini

Dinamika Kelompok Peternak Sapi Potong Binaan Universitas Gadjah Mada di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kedinamisan kelompok peternak sapi potong binaan Universitas Gadjah Mada (Fakultas Peternakan) di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melalui unsur-unsur dinamika kelompok. Jumlah sampel adalah 77 peternak sapi potong anggota kelompok. Alat bantu yang digunakan adalah kuesioner yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Penelitian menggunakan metode survey melalui tahapan persiapan dan pelaksanaan. Pada tahap persiapan dilakukan penentuan kelompok dan peternak sampel secara purposive random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika kelompok peternak sapi potong binaan Universitas Gadjah Mada di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk dalam kategori tinggi. Dinamika kelompok yang paling tinggi adalah Kelompok Ngudi Barokah (Kulon Progo) yaitu sebesar 82,48%,
disusul oleh kelompok Sido Kumpul (Bantul) senilai 81,92%, kemudian kelompok Bayu Andini (Sleman) senilai 77,22%, dan terakhir kelompok Lembu Lestari (Gunungkidul) dengan nilai dinamika kelompoknya 73,02%. Unsur-unsur pembentuk dinamika kelompok yaitu tujuan kelompok, struktur kelompok, fungsi tugas, pengembangan kelompok, kekompakan kelompok, suasana kelompok dan keefektifan kelompok memiliki nilai tinggi, sedangkan unsur tekanan kelompok memiliki nilai sedang.

Download Selengkapnya Klik Di Sini

Studi Tentang Preferensi Konsumen, Sifat Fisiko Kimia dan Nilai Organoleptik Sei Daging Babi asal Kupang (Nusa Tenggara Timur)


Sei daging babi asal Kupang (Nusa Tenggara Timur) merupakan salah satu pangan asal daging babi yang diolah secara tradisional dengan menggunakan proses kyuring dan pengasapan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat preferensi konsumen, sifat fisiko kimia dan nilai organoleptik sei daging babi yang saat ini sangat digemari oleh masyarakat NTT. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengamatan dan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali ulangan. Pengamatan dilakukan terhadap empat rumah makan dan konsumen daging sei babi di Kota Kupang. Pengujian sifat fisiko kimia meliputi kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, dan pH, sedangkan nilai organoleptik yang diuji meliputi warna, tekstur, rasa dan keempukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nyata (p ≥ 0,05) diantara sampel daging sei babi keempat rumah makan terhadap kadar air, lemak, karbohidrat, pH, uji tekstur dan keempukan tetapi berbeda pada kadar protein, uji rasa dan warna. Berdasarkan uji indeks efektifitas dapat diambil kesimpulan bahwa sei daging babi dari rumah makan A adalah yang terbaik.


Download selengkapnya : Klik Di sini

Mahyut

Masih teringat masa-masa mahasiswa terutama kala dosen menyuruh kita mencari artikel ilmiah. Beramai-ramai ke warnet, browsing sana browsing sini namun hasilnya nihil. Kecewa? Tentu saja. Kala itu internet masih terbilang baru, sehingga apa yang ingin dicari melalui media ini masih cuku sulit.

Terlebih di saat kita sedang memasuki masa pembuatan kerja praktek dan skripsi. Sudah pasti tiap hari kita bergelut dengan jurnal dan artikel ilmiah. Nyari yang pas dan sesuai dengan keinginan kita.

Oleh karena itu blog ini, mencoba memberikan alternatif solusi pencarian jurnal dan artikel ilmiah. Tinggal di download aja dan tidak dipungut biaya alias GRATIS......